Selasa, 03 Desember 2013

NURSEINDO

          

  • Inspeksi kulit pada setiap awal pergantian jam kerja dan catat apa yang ditemukan. Penilaian yang lebih sering (setiap 2 jam) diperlukan untuk pasien yang imobilisasi.
  • Tata laksana inkontinensia urin dan alvi secara efektif.
  • Bersihkan kulit dengan baik, dengan menggunakan larutan pembersih yang lembut, non-iritasi, dan tidak mengeringkan, serta hindari gesekan selama membersihkan.
  • Gunakan pelindung pelembab topikal dan alas yang menyerap lembab jika terdapat inkontinensia.
  • Posisikan pasien untuk menghindari tekanan dan robekan.
  • Reposisikan pasien setiap 2 jam ketika berada di tempat tidur dan setiap jam saat duduk di kursi.
  • Ajari pasien untuk mengubah beban berat badan setiap 15 menit saat duduk di kursi.
  • Gunakan bahan pengatur posisi yang baik dan berikan alas busa.
  • JANGAN MENGGUNAKAN ALAT BERBENTUK DONAT.
  • Hindari memposisikan pasien langsung pada trokanter atau langsung pada luka.
  • Pertahankan posisi elevasi kepala yang terendah yang memungkinkan untuk meminimalisasi tekanan pada sakrum.
  • Minta bantuan staf lain dan gunakan alat pengangkat yang baik.
  • Cegah kontraktur.
  • Berikan hidrasi dan nutrisi yang adekuat.
  • Jangan memijat area yang kemerahan di atas tonjolan tulang.


DAFTAR PUSTAKA
  • Myers, Ehren, 2009, Keterampilan Klinis Untuk Perawat : Seri Panduan Klinis, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Pressure_ulcer
  • Sumber gambar dari : http://pureganherbalindo.blogspot.com/2009/10/apa-itu-luka-dekubitusulkus.html

0 komentar :

Posting Komentar